MAKALAH FILSAFAT ILMU
ALAT DAN SARANA
MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN
Oleh :
Yadi
210298
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang Masalah
Ilmu
merupakan pengetahuan yang kita gelimuti sejak lahir sampai liang lahat.
Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterusterang kepada diri kita sendiri :
apakah yang saya ketahui sebenarnya?, tentang ilmu apa ciri-cirinya yang
membedakan ilmu dan pengetahuan-pengetahuan lainya yang bukan ilmu. Potensi
karsa inilah menjadi dorongan rasa ingin tahu itu muncul dan berkembang.
Karena
pengetahuan merupakan suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan apa yang
diketahui oleh seseorang tentang sesuatu. Ilmu pengetahuan senantiasa memiliki
subyek, yakni yang mengetahui, karena tanpa ada yang mengetahui tidak mungkin
ada ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan juga berkaitan erat dengan kebenaran karena demi mencapai kebenaranlah ilmu pengetahuan itu eksis.
Ilmu pengetahuan juga berkaitan erat dengan kebenaran karena demi mencapai kebenaranlah ilmu pengetahuan itu eksis.
B. Rumusan masalah
Bertitik
tolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat kita mengambil rumusan
masalah sesuai dengan judul makalah “Alat dan Memperoleh Ilmu Pengetahuan” . Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang
alat dan sarana untuk memperoleh pengetahuan.
B. Tujuan makalah
Didalam
Makalah Kami Ini Akan Menjelaskan Rumusan Masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
“ALAT DAN SARANA MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN”
A. Alat untuk memperoleh Ilmu Pengetahuan
Semua orang
mengakui mememiliki pengetahuan, persoalannya dari mana pengetahuan itu
diperoleh atau lewat mana pengetahuan itu didapat.[1] Pengetahuan adalah keadaan tahu, pengetahuan adalah
semua yang diketahui. Manusia ingin tahu, lantas ia mencari dan memperoleh
pengetahuan. Nah, yang diperolehnya itulah pengetahuan. Pengetahuan adalah
semua yang diketahui.[2] Dari pernyataan itu mungkin dalam benak pikiran kita kita mungkin timbul pertanyaan, darimana kita bisa memperoleh ilmu dan
darimana ilmu itu kita dapat.
Pada hakekatnya
sumber ilmu pengetahuan itu adalah : Wahyu (al-Qur’an dan Sunnah), alam
semesta, manusia, dan sejarah. Sedangkan alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan
yaitu :
1.
Indra
2.
Rasio
3.
Intuisi
1.
Indra
Orang merasa bahwa pengindra adalah
alat yang paling vital dalam memperoleh pengetahuan. Memang dalam hidup
manusia tampaknya pengindraan adalah
satu-satunya alat untuk menyerap segala obyek yang ada diluar diri manusia. Karena terlalu menekankan pada keyakinan,
paham
demikian dalam filsafat disebut realism.
Realisme suatu paham yang berpendapat bahwa semua yang dapat diketahui
hanya kenyataan. Jadi pemahaman berawal
dari kenyataan yang dapat diindrai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengalaman indra merupakan sumber pengetahuan berupa alat-alat untuk menangkap
obyek dari luar diri manusia melalui
kekuatan indra. Kekhilafan akan terjadi apabila ada ketidaknormalan diantara
alat itu.
2.
Rasio
Aliran
ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang
benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan menangkap obyek. Bagi aliran ini kekeliruan pada aliran
empirisme/Indra yang disebabkan
kelemahan alat indra dapat dikoreksi, seandainya akal digunakan. Rasionalisme
tidak mengingkari kegunaan indra dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indra
diperlukan untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan
akal dapat bekerja, tetapi sampainya manusia pada kebenaran adalah semata-mata
akal. Laporan indra menurut rasionalisme
merupakan bahan yang belum jelas, bahkan ini memungkinkan dipertimbangkan oleh
akal dalam pengalaman berfikir. Akal mengatur bahan tersebut sehingga dapatlah
terbentuk pengetahuan yang benar. Jadi fungsi panca indra hanyalah untuk
memperoleh data-data dari alam nyata dan akalnya menghubungkan data-data itu
satu dengan yang lain.[3]
3. Intuisi
Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses
penalaran tertentu. Seseorang yang sedang terpusat pikirannya pada sesuatu
masalah tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahan tersebut. Tanpa
melalui proses berpikir yang berliku-liku tiba-tiba saja dia sudah sampai situ.
Jawaban permasalahan yang sedang dipikirkannya muncul dibenaknya bagaikan
kebenaran yang membukakan pintu. Bagimana hal tersebut dapat terjadi pada diri
manusia? Para filosof muslim mencoba menjawab pertanyaan tersebut diantaranya
Al Kindi (796-873 M), Ibnu miskawaih (941-1030 M), dan Ibnu Sina (980-1037 M)
Menurut Ibnu Sina, dalam kehidupan ini terdapat tiga jiwa, yaitu jiwa
tumbuh-tumbuhan, jiwa binatang, dan jiwa manusia. Masing-masing jiwa tersebut
memiliki daya-daya. Jiwa tumbuhan memiliki tiga daya, yaitu daya makan, daya
tumbuh, dan daya membiak. Sdangkan jiwa binatang memiliki daya penggerak dan
daya pencerap. Jiwa manusia hanya memiliki satu daya yaitu akal.
B. Sarana untuk memperoleh Ilmu Pengetahuan
1.
Bahasa
Bahasa sebagai salah satu sarana ilmiah
jelas merupakan alat untuk mengembangkan materi pengetahuan berdasarkan metode
ilmiah. Bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan komunikasi secara verbal digunakan
dalam proses berfikir ilmiah. Pengunaan bahasa yang baik dalam berfikir belum
tentu mendapatkan kesimpulan yang benar, apalagi jika menggunakan bahasa yang
tidak benar. Premis yang salah akan menghasilakan kesimpulan yang salah juga.
Jadi ini merupakan bukti bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai sarana berfikir. [4]
2.
Matematika.
Sebagai sarana
fungsi matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan
pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini matematika berperan dalam berfikir
deduktif. Matematika merupakan sarana untuk mengembangkan makna dari serangkaian
pernyataan yang ingin diungkapkan. Matematika bisa dikatakan sebagai bahasa
yang pasti (Exact) dan menghilangkan sifat majemuk dan emosional yang biasa
terdapat pada bahasa verbal. Kelebihan lain dari matematika bila dibanding
dengan bahasa verbal, yaitu dalam matematika dikembangkan bahasa numerik yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran
secara kuantitatif.
3.
Statistik
Statistik merupakan kumpulan data baik berupa
bilangan maupun bukan bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang
melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Pengumnpulan data statistik
apabila ditinjau dari tujuannya dapat digolongkan dalam dua kelompok besar,
yaitu untuk tujuan praktis dan tujuan keilmuan. Kedua tujuan tersebut
sebenarnya tidak mempunyai perbedaan yang hakiki karena kegiatan keilmuan
merupakan dasar dari kegiatan praktis
4.
Logika
Dalam penalaran berfikir deduksi dan induksi, menggunakan
logika sebagai dasar berfikir, dasar berfilsafat, sekaligus sebagai sarana
ilmu. Sebagai dasar filsafat, karena untuk berfilsafat yang benar harus
dilandasi lagika, dan sebagai sarana ilmu, karena semua ilmu harus didukung
oleh penalaran logika dan sistematis yang merupakan salah satu syarat ilmiah.
Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa logika adalah
salah satu cabang atau bagian dari filsafat ilmu yang mempelajari tentang
aktifitas ilmu atau rasio manusia dipandang dari segi benar atau salah. [5]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pada
hakekatnya sumber ilmu pengetahuan itu adalah : Wahyu (al-Qur’an dan Sunnah),
alam semesta, manusia, dan sejarah.
2.
alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan yaitu :
- indra
- rasio
- intuisi
3.
sarana untuk memperoleh ilmu
pengetahuan:
- bahasa
- matematika
- statistik
- logika
B. PENUTUP
Demkianlah makalah
yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. kritik dan saran
senantiasa kami nantikan sebagai koreksi agar makalah ini semakin sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof.
Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal Dan Hati Sejak Thales Sampai Chapra.
PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet-Ke-17- Th. 2009.
2. Prof.Dr.
Amsal Bakhtiyar, M.A. Filsafat Ilmu. PT. raja Grafindu Persada Jakarta. Tahun 2004
3. Drs
Surajiyo Ilnu Filsafat. Bumi Aksara
4. Prof. Dr.dr.Stefanus
Supriyanto 2013. Filsafat Ilmu. (Surabaya : Prestasi Pustaka,
[2] Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal Dan Hati Sejak Thales
Sampai Chapra. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet-Ke-17- Th. 2009. Hal-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar